Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal
ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknyasehingga dapat mengatur suhu
tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkunganyang
berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai
variasitemperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin,
faktor lingkungan, faktor panjangwaktu siang dan malam, faktor makanan yang
dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan airHewan berdarah panas adalah hewan
yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentuyang konstan biasanya
lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang
melaluiproses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi
berfungsi menjaga suhu tubuhagar tetap konstan. Contoh hewan berdarah panas
adalah bangsa burung dan mamalia, hewan yangberdarah dingin adalah hewan yang
suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnyaSuhu tubuh
tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau
diabsorbsi denganpanas yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara
radiasi, konveksi, konduksi dan evaporasi.Radiasi adalah transfer energi secara
elektromagnetik, tidak memerlukan medium untuk merambatdengan kecepatan cahaya.
Konduksi merupakan transfer panas secara langsung antara dua materi padatyang
berhubungan lansung tanpa ada transfer panas molekul. Panas menjalar dari yang
suhunya tinggikebagian yang memiliki suhu yang lebih rendah. Konveksi adalah
suatu perambatan panas melalui alirancairan atau gas. Besarnya konveksi
tergantung pada luas kontak dan perbedaan suhu. Evaporasimerupakan konveksi
dari zat cair menjadi uap air, besarnya laju konveksi kehilangan panas
karenaevaporasi . Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu
lingkungan. Sebagaicontoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan
meningkatkan laju metabolisme dengan perubahanhormon-hormon yang terlibat di
dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misalpada lebah
madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya.
Hasilmetabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam
sarangnya.Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu
lingkungan.Beberapa adaptasihewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya
adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia,otot, dan modifikasi sistim
sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit
dancountercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi
kehilangan panas tubuh. Perilakuadalah hal yang penting dalam hubungannya
dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyiditemukan pada beberapa
hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropisuntuk
menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh.
Sebagaicontoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju
metabolisme dengan perubahanhormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga
meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misalpada lebah madu), adaptasi
terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya. Hasilmetabolisme
lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya.
Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi
1.
Adaptasi MorfologiAdaptasi morfologi adalah
penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhanorganisme hidup.
Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang runcing
dantajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau,
biri-biri, domba dan lainsebagainya tidak runcing dan tajam karena giginya
lebih banyak dipakai untuk memotong rumput ataudaun dan mengunyah makanan.2.
Adaptasi FisiologiAdaptasi fisiologi adalah
penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yangmenyebabkan adanya
penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.Contoh
adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya
kantung air dipunuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang
pasir dalam jangka waktu yang lamaserta pada anjing laut yang memiliki lapisan
lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.3.
Adaptasi Tingkah LakuAdaptasi tingkah laku
adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku
terhadaplingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna
kulit sesuai dengan warna yangada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk
menyembunyikan diri.
Termoregulasi pada Manusia
Termoregulasi manusia berpusat pada
hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengaturatau penyusun sistem
pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen
sertatermoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang
konstan biasanya lebih tinggidibandingkan lingkungan sekitarnya.Mekanisme
pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh
yangsaling berhubungan. didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua
jenis sensor pengatur suhu,yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda
tempat pada jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di
dalam) dari tubuh.Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima
langsungdikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik
yang mengatur pengeluaranpanas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung,
paru-paru dan seluruh tubuh. Setelah itu terjadiumpan balik, dimana isyarat,
diterima kembali oleh sensor panas dan sensor dingin melalui peredarandarah .
Sebagian panas hilang melalui proses radiasi,
berkeringat yang menyejukkan badan. Melaluievaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh
agar tetap konstan. dan modifikasi sistim sirkulasi di bagiankulit. Kontriksi
pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah
satu carauntuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia menggunakan baju
merupakan salah satu perilakuunik dalam termoregulas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar