drh. Yusrizal Akmal, M.Si
I. TUJUAN
v Dapat
mengidentifikasi sel penyusun jaringan hewan
II.
DASAR TEORI
A. Jaringan Epitel
Jaringan
ini melapisi permukaan tubuh sebelah luar (kulit), berbagai rongga dan saluran
di dalam tubuh. Fungsinya sebagai pelindung jaringan yang terdapat di sebelah
dalamnya, sebagai bagian dari kelenjar dan sebagai tempat penyerapan.
Berdasarkan
bentuknya, jaringan epitel dibedakan atas :
a. Epitel
berlapis tunggal
Jaringan
epitel ini hanya memiliki satu lapisan sel. Berdasarkan bentuknya, jaringan
epitel ini dapat dibedakan menjadi :
1) Epitel pipih:
Sel-selnya berbentuk pipih dan terdapat pada lapisan yang melapisi usus,
saluran pembuluh darah dan limfe, dinding alveolus, selaput jantung dan
peritonium (selaput rongga perut).
2) Epitel kubus:
Sel-selnya berbentuk kubus dan terdapat pada lapisan saluran kelenjar, kelenjar
tiroid, ginjal, lensa mata.
3) Epitel silindris:
Sel-selnya berbentuk silindris seperti batang dan terdapat pada kelenjar
pencernaan, selaput mukosa usus (dinding usus sebelah dalam), lambung.
4) Epitel silindris berambut getar:
Sel-selnya berbentuk silindris dengan permukannya berambut getar (silia).
Jaringan ini terdapat pada lapisan permukaan sebelah dalam batang dan cabang
tenggorokan (trakea, bronkus), saluran telur dan saluran sperma.
b. Epitel berlapis banyak
Jaringan
epitel ini memiliki lebih dari satu lapisan sel. Berdasarkan bentuknya,
jaringan epitel berlapis banyak ini juga dapat dibedakan menjadi :
1) Berbentuk pipih:
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk pipih dan terdapat pada rongga mulut,
rongga hidung, esofagus, telapak kaki dan vagina.
2) Berbentuk kubus:
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk kubus dan terdapat pada permukaan
ovarium (indung telur), testis, saluran kelenjar minyak dan keringat kulit.
|
Gambar
1. Jaringan epitel terbagi atas: a. Pipih selapis, b. Kubus selapis, c.
Silindris pipih selapis, d. Semu banyak
lapis, e. Pipih banyak lapis, f. Kubus banyak lapis, g. Silindris banyak lapis,
h. Transisional.
3) Berbentuk silindris:
sel-sel penyusun epitel ini berbentuk silindris seperti batang dan terdapat
pada laring, faring dan trakea.
Secara khusus, epitel mempunyai
banyak fungsi, diantaranya :
a)
Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan yang
disebabkan oleh gesekan, radiasi ultra violet dan serangan bakteri. Contoh :
epitel kulit.
b) Membantu
pengangkutan zat makanan ke dan dari jaringan dan organ. Contoh : epitel pipih
selapis pada pembuluh darah.
c)
Memproduksi enzim pencernaan ke dalam usus dan
menyerap sari makanan hasil pencernaan. Contoh : epitel kolumnar yang terdapat
di saluran pencernaan.
d) Melapisi
seluruh kelenjar pencernaan yang menghasilkan hormon (kelenjar endokrin) dan
menghasilkan ludah atau keringat (kelenjar eksokrin).
B. Jaringan ikat
Jaringan
ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel sehingga membentuk
suatu jaringan dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya, menyokong
dan melindungi bagian bagian tubuh, mengisi rongga-rongga yang kosong,
menyimpan lemak (sumber energy) dan transportasi.
Jaringan
ikat tersusun dari sel-sel yang hidup dan matriks (bahan tak hidup). Sel-sel
penyusun jaringan ikat dapat berupa : Fibroblas, Sel lemak, Sel plasma, Sel
makrofag dan Sel tiang (mast cell). Serat-serat penyusun jaringan ikat sangat
kuat dan memberi bentuk jaringan berupa : serat kolagen, serat elastis, dan
serat retikuler.
Gambar
2. Jenis-jenis jaringan ikat. a. Jaringan Ikat Longgar, b. Jaringan Ikat Padat
Teratur, c. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, d. Jaringan Retikular, e.
Jaringan Elastin, f. Jaringan Lemak, g. Kartilago Hialin, h. Kartilago Elastik,
i. Kartilago Fibrosa
Jenis-jenis
jaringan ikat meliputi :
1) Jaringan ikat longgar:
misalnya pada mesenterium (pengikat usus) dan pada pembungkus pembuluh darah
dan di bawah epitel saluran pencernaan.
2) Jaringan ikat padat:
Misalnya tendon (penghubung dan pengikat otot dengan tulang), ligamen
(penghubung dan pengikat tulang dengan tulang).
3) Jaringan lemak :
adalah jaringan ikat yang tersusun dari sel-sel yang khusus untuk menyimpan
lemak sebagai sumber energi saat dibutuhkan.
4) Jaringan tulang:
Jaringan ini dibedakan atas jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan
tulang sejati (osteon).
5) Jaringan tulang rawan (kartilago) adalah
jaringan yang banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak.
Berdasarkan
matriksnya, tulang rawan dikelompokkan menjadi : tulang rawan hialin, tulang rawanelastis, tulang rawan fibrosa, Jaringan
tulang sejati (osteon)
Jaringan
darah
: adalah jaringan yang zat dasarnya atau matriksnya berupa cairan yang disebut
plasma darah. Tidak seperti jaringan ikat lainnya, matriks ini tidak dihasilkan
oleh sel-sel darah penyusun jaringan darah. Sel darah pada mamalia terdiri dari
eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping
darah, dan serabut protein (fibrinogen).
Darah
memiliki banyak fungsi dan sangat penting bagi tubuh. Beberapa fungsi utamanya
adalah : mengangkut berbagai jenis sel darah ke seluruh tubuh, mengangkut O2
dari paru-paru dan nutrisi (sari-sari makanan) dari sistem pencernaan untuk di
edarkan ke seluruh tubuh, mengangkut limbah (CO2 dan urea) dariberbagai
jaringan tubuh ke organ pembuangan(paru-paru dan ginjal), fibrinogen berperan
penting dalam pembekuan darah, plasma darah membantu pengaturan suhu tubuh, sel
darah putih dan antibodi menjadi dari bagian sistem pertahanan dan kekebalan tubuh
C. Jaringan otot
Bersama-sama
jaringan tulang, jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak. Tulang sebagai alat
gerak pasif dan otot sebagi alat gerak aktif. Jaringan otot bersifat khusus,
yaitu dapat berkontraksi (berkerut) dan berelaksasi (mengendur) karena adanya
miofibril (serabut otot).
Gambar
3. Jenis otot yang
menyusun tubuh hewan
Ada tiga jenis otot
yang menyusun tubuh hewan, yaitu otot polos, otot urik dan otot jantung.
Otot polos menyebabkan kebanyakan organ dalam tubuh mampu berkontraksi secara lambat
di bawah pengendalian sistem saraf otonom. Meskipun lambat, otot ini mampu
bekerja dalam waktu yang lama. Mereka bekerja tidak dibawah kendali kesadaran
kita. Misalnya, kontraksi otot polos menggerakkan makanan melalui saluran
pencernaan. Otot polos mangendalikan aliran darah di dalam pembuluh darah, dan
juga mengosongkan urin dari kantung kemih (urin).
Otot jantung
tersusun dari sel-sel otot membentuk seperti anyaman bercabang-cabang. Sel otot
jantung memiliki inti di tengah, mampu bereaksi cepat terhadap rangsang dan
tidak berada di bawah kendali kesadaran kita. Otot jantung hanya ditemukan di
organ jantung. Memiliki serabut otot yang lebih tebal dari otot polos.
Keistemewaan otot ini adalah mampu berkontraksi secara ritmis dan terus-menerus dalam
waktu yang lama tanpa mengenal lelah.
Otot kerangka (otot lurik) adalah
otot-otot yang melekat pada kerangka tubuh. Sel-sel yang menyusun otot ini
berbentuk silinder panjang, memiliki lebih dari satu intu dan terletak di tepi
sel. Otot ini bereaksi cepat terhadap rangsang, namun tidak dapat berkontraksi
dalam waktu yang lama.
D. Jaringan saraf
Jaringan
saraf adalah jaringan yang sangat rumit (kompleks). Namun pada dasarnya
jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja, yaitu neuron (sel saraf) dan
neuroglia (penyokong neuron). Neuron adalah sel yang berfungsi sebagai pembawa
dan pengirim pesan/rangsang/sinyal (impuls saraf) dan merupakan unit utama dari
sistem saraf. Sedangkan neuroglia, adalah sel yang tidak ikut berperan dalam
transmisi impuls, tetapi menunjang kerja neuron. Neuroglia itu seperti jaringan
ikat untuk sistem saraf.
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi :
1)
Neuron sensorik, berhubungan
dengan reseptor (indra dan organ sensoris lainnya) untuk menghantarkan rangsang
(stimulus) dari reseptor ke sistem saraf pusat.
2)
Neuron motorik, berfungsi
menghantarkan tanggapan (respons) dari sistem saraf pusat ke efektor (otot atau
kelenjar).
3)
Neuron
konektor/interneuron, berfungsi
menghubungkan neuron-neuron motorik dan sensorik, terletak di dalam sistem
saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron ini disebut juga neuron
ajustor, karena berfungsi mengolah informasi yang di terimanya untuk
kemudian diteruskan sebagai respon ke efektor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar