Kamis, 03 September 2015

ANATOMI HEWAN JARINGAN HEWAN

drh. Yusrizal Akmal, M.Si

I. TUJUAN
v  Dapat mengidentifikasi sel penyusun jaringan hewan

II. DASAR TEORI
A.     Jaringan Epitel
Jaringan ini melapisi permukaan tubuh sebelah luar (kulit), berbagai rongga dan saluran di dalam tubuh. Fungsinya sebagai pelindung jaringan yang terdapat di sebelah dalamnya, sebagai bagian dari kelenjar dan sebagai tempat penyerapan.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibedakan atas :
a. Epitel berlapis tunggal
Jaringan epitel ini hanya memiliki satu lapisan sel. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel ini dapat dibedakan menjadi :
1)     Epitel pipih: Sel-selnya berbentuk pipih dan terdapat pada lapisan yang melapisi usus, saluran pembuluh darah dan limfe, dinding alveolus, selaput jantung dan peritonium (selaput rongga perut).
2)     Epitel kubus: Sel-selnya berbentuk kubus dan terdapat pada lapisan saluran kelenjar, kelenjar tiroid, ginjal, lensa mata.
3)     Epitel silindris: Sel-selnya berbentuk silindris seperti batang dan terdapat pada kelenjar pencernaan, selaput mukosa usus (dinding usus sebelah dalam), lambung.
4)     Epitel silindris berambut getar: Sel-selnya berbentuk silindris dengan permukannya berambut getar (silia). Jaringan ini terdapat pada lapisan permukaan sebelah dalam batang dan cabang tenggorokan (trakea, bronkus), saluran telur dan saluran sperma.
b.  Epitel berlapis banyak
Jaringan epitel ini memiliki lebih dari satu lapisan sel. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel berlapis banyak ini juga dapat dibedakan menjadi :
1)     Berbentuk pipih: Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk pipih dan terdapat pada rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki dan vagina.
2)     Berbentuk kubus: Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk kubus dan terdapat pada permukaan ovarium (indung telur), testis, saluran kelenjar minyak dan keringat kulit.
Gambar 1. Jaringan epitel terbagi atas: a. Pipih selapis, b. Kubus selapis, c. Silindris  pipih selapis, d. Semu banyak lapis, e. Pipih banyak lapis, f. Kubus banyak lapis, g. Silindris banyak lapis, h. Transisional.
3)     Berbentuk silindris: sel-sel penyusun epitel ini berbentuk silindris seperti batang dan terdapat pada laring, faring dan trakea.
Secara khusus, epitel mempunyai banyak fungsi, diantaranya :
a)      Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan yang disebabkan oleh gesekan, radiasi ultra violet dan serangan bakteri. Contoh : epitel kulit.
b)     Membantu pengangkutan zat makanan ke dan dari jaringan dan organ. Contoh : epitel pipih selapis pada pembuluh darah.         
c)      Memproduksi enzim pencernaan ke dalam usus dan menyerap sari makanan hasil pencernaan. Contoh : epitel kolumnar yang terdapat di saluran pencernaan.
d)     Melapisi seluruh kelenjar pencernaan yang menghasilkan hormon (kelenjar endokrin) dan menghasilkan ludah atau keringat (kelenjar eksokrin).

B.     Jaringan ikat
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel sehingga membentuk suatu jaringan dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya, menyokong dan melindungi bagian bagian tubuh, mengisi rongga-rongga yang kosong, menyimpan lemak (sumber energy) dan transportasi.
Jaringan ikat tersusun dari sel-sel yang hidup dan matriks (bahan tak hidup). Sel-sel penyusun jaringan ikat dapat berupa : Fibroblas, Sel lemak, Sel plasma, Sel makrofag dan Sel tiang (mast cell). Serat-serat penyusun jaringan ikat sangat kuat dan memberi bentuk jaringan berupa : serat kolagen, serat elastis, dan serat retikuler.
Gambar 2. Jenis-jenis jaringan ikat. a. Jaringan Ikat Longgar, b. Jaringan Ikat Padat Teratur, c. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, d. Jaringan Retikular, e. Jaringan Elastin, f. Jaringan Lemak, g. Kartilago Hialin, h. Kartilago Elastik, i. Kartilago Fibrosa
Jenis-jenis jaringan ikat meliputi :
1)     Jaringan ikat longgar: misalnya pada mesenterium (pengikat usus) dan pada pembungkus pembuluh darah dan di bawah epitel saluran pencernaan.
2)     Jaringan ikat padat: Misalnya tendon (penghubung dan pengikat otot dengan tulang), ligamen (penghubung dan pengikat tulang dengan tulang).
3)     Jaringan lemak : adalah jaringan ikat yang tersusun dari sel-sel yang khusus untuk menyimpan lemak sebagai sumber energi saat dibutuhkan.
4)     Jaringan tulang: Jaringan ini dibedakan atas jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang sejati (osteon).
5)     Jaringan tulang rawan (kartilago) adalah jaringan yang banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak.
Berdasarkan matriksnya, tulang rawan dikelompokkan menjadi : tulang rawan hialin,  tulang rawanelastis, tulang rawan fibrosaJaringan tulang sejati (osteon)
Jaringan darah : adalah jaringan yang zat dasarnya atau matriksnya berupa cairan yang disebut plasma darah. Tidak seperti jaringan ikat lainnya, matriks ini tidak dihasilkan oleh sel-sel darah penyusun jaringan darah. Sel darah pada mamalia terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping darah, dan serabut protein (fibrinogen).
Darah memiliki banyak fungsi dan sangat penting bagi tubuh. Beberapa fungsi utamanya adalah : mengangkut berbagai jenis sel darah ke seluruh tubuh, mengangkut O2 dari paru-paru dan nutrisi (sari-sari makanan) dari sistem pencernaan untuk di edarkan ke seluruh tubuh, mengangkut limbah (CO2 dan urea) dariberbagai jaringan tubuh ke organ pembuangan(paru-paru dan ginjal), fibrinogen berperan penting dalam pembekuan darah, plasma darah membantu pengaturan suhu tubuh, sel darah putih dan antibodi menjadi dari bagian sistem pertahanan dan kekebalan tubuh

C.      Jaringan otot
Bersama-sama jaringan tulang, jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak. Tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagi alat gerak aktif. Jaringan otot bersifat khusus, yaitu dapat berkontraksi (berkerut) dan berelaksasi (mengendur) karena adanya miofibril (serabut otot).
Gambar 3. Jenis otot yang menyusun tubuh hewan
Ada tiga jenis otot yang menyusun tubuh hewan, yaitu otot polos, otot urik dan otot jantung.
Otot polos menyebabkan kebanyakan organ dalam tubuh mampu berkontraksi secara lambat di bawah pengendalian sistem saraf otonom. Meskipun lambat, otot ini mampu bekerja dalam waktu yang lama. Mereka bekerja tidak dibawah kendali kesadaran kita. Misalnya, kontraksi otot polos menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan. Otot polos mangendalikan aliran darah di dalam pembuluh darah, dan juga mengosongkan urin dari kantung kemih (urin).
Otot jantung tersusun dari sel-sel otot membentuk seperti anyaman bercabang-cabang. Sel otot jantung memiliki inti di tengah, mampu bereaksi cepat terhadap rangsang dan tidak berada di bawah kendali kesadaran kita. Otot jantung hanya ditemukan di organ jantung. Memiliki serabut otot yang lebih tebal dari otot polos. Keistemewaan otot ini adalah mampu berkontraksi secara ritmis dan terus-menerus dalam waktu yang lama tanpa mengenal lelah.
Otot kerangka (otot lurik) adalah otot-otot yang melekat pada kerangka tubuh. Sel-sel yang menyusun otot ini berbentuk silinder panjang, memiliki lebih dari satu intu dan terletak di tepi sel. Otot ini bereaksi cepat terhadap rangsang, namun tidak dapat berkontraksi dalam waktu yang lama.

D. Jaringan saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang sangat rumit (kompleks). Namun pada dasarnya jaringan ini terdiri dari dua jenis sel saja, yaitu neuron (sel saraf) dan neuroglia (penyokong neuron). Neuron adalah sel yang berfungsi sebagai pembawa dan pengirim pesan/rangsang/sinyal (impuls saraf) dan merupakan unit utama dari sistem saraf. Sedangkan neuroglia, adalah sel yang tidak ikut berperan dalam transmisi impuls, tetapi menunjang kerja neuron. Neuroglia itu seperti jaringan ikat untuk sistem saraf.
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi :
1)     Neuron sensorik, berhubungan dengan reseptor (indra dan organ sensoris lainnya) untuk menghantarkan rangsang (stimulus) dari reseptor ke sistem saraf pusat.
2)     Neuron motorik, berfungsi menghantarkan tanggapan (respons) dari sistem saraf pusat ke efektor (otot atau kelenjar).

3)     Neuron konektor/interneuron, berfungsi menghubungkan neuron-neuron motorik dan sensorik, terletak di dalam sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron ini disebut juga neuron ajustor, karena berfungsi mengolah informasi yang di terimanya untuk kemudian diteruskan sebagai respon ke efektor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar