MAKALAH
GENETIKA
YUSRIZAL AKMAL
Genetika
disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya
suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara “Etimologi” kata genetika berasal
dari kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genetika
adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi
kegenerasi. Dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu
tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan
(hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul
didalamnya.
Genitika
perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri
serta setiap makhuk hidup yang berada dilingkungan kita. Kita sebagai manusia
tidak hidup autonom dan terinsolir dari makhuk lain sekitar kita tapi kita
menjalin ekosistem dengan mereka. Oleh karena itu, selain kita harus mengetahui
sifat-sifat menurun dalam tubuh kita, juga pada tumbuhan dan hewan. Genetika
bisa sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan
terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni ia harus ditunjang oleh ilmu
pengetahuan dasar lain seperti kimia, fisika dan metematika juga ilmu
pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri seperti bioselluler, histologi,
biokimia, fiosiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu
pengetahuan terapan ia menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan
kebutuhan masyarakat.
1. Apa
yang dimaksud dengan genetika?
2. Apa
itu DNA dan RNA?
3. Apa
saja reproduksi materi genetik?
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Biologi
Umum” di Universitas Borneo Tarakan.
Adapun
manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat memperluas wawasan serta
pemahaman mengenai materi yang terkait yaitu “Materi Genetika”.
Genetika
adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses biologis
dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya. Istilah Genetika (kata serapan dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi
dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk
dari katabahasa Yunani: genno yang
berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan
sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah
"genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi
kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada
Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Asam
nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika
unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat
(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat
(RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya (Harpet, 1980).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya (Harpet, 1980).
Dua
tipe utama asam nukleat adalah DNA dan RNA. DNA terutama ditemui dalam inti
sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau
mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi
organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan
sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA (mRNA), meninggalkan
inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme
itu sesuai dengan kode DNA-nya (Fessenden, 1990).
Asam deoksiribonukleat atau disingkat DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting
pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya
atau dari makhluk hidup dalam keseluruhannya dari satu generasi ke
generasi berikutnya. (Suryo, 2004:57).
DNA
merupakan suatu polimer nukleotida ganda yang berpilin (double heliks).
Setiap nukleotidaterdiri dari 1 gugus phospat, 1 basa nitrogen, dan 1 gula pentosa. Gula pentosa
yang menyusun DNAterdiri dari gula deoksiribosa yang kekurangan satu molekul oksigen. Basa
nitrogen yang menyusun DNA terdiri dari purin dan pirimidin. Purin terdiri dari adenin dan guanin,
sedangkan pirimidin terdiri dari sitosin dan timin.
Nukleotida merupakan ikatan antara basa nitrogen dengan gula pentosa. Menurut Watson dan
Crick, susunan DNA adalah:
1) Setiap
DNA terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang berpilin (double heliks).
2) Setiap
nukleotida terletak pada bidang datar yang tegak lurus seakan-akan membentuk anak tangga,
sedangkan phospat membentuk ibu tangganya.
3) Antara
2 rantai polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen pada masing-masing
pasangan basa nitrogennya.
4) Basa purin
selalu berkaitan dengan
basa pirimidin, dengan pasangan yang selalu tetap.
Adenin (A)
dari kelompok purin selalu berpasangan dengan Timin (T) dari kelompok
pirimidin, sedangkan Guanin (G) selalu berpasangan dengan Sitosin
(S) dari kelompok pirimidin.
Replikasi
adalah proses duplikasi DNA secara akurat. Genom manusia pada satu sel terdiri
sekitar 3 milyar dan pada saat replikasi harus diduplikasi secara akurat
(persis tidak boleh ada yang salah). Replikasi adalah transmisi vertikal (dari
sel induk ke sel anak supaya informasi genetik yang diturunkan sama dengan sel
induk). Replikasi hanya terjadi pada fase S (pada mamalia), Replikasi terjadi
sebelum sel membelah dan selesai sebelum fase M.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan
ada 3 teori yang menyatakan cara duplikasi DNA:
1) Teori
konservatif
DNA induk tidak mengalami perubahan
apapun, lalu urutan basabasa nitrogennya disalin sehinggaterbentuk dua
rantai DNA yang sama persis.
2) Teori
dispersif
DNA induk terpotong-potong, kemudian
potongan-potongan tersebut merangkai diri menjadi dua buah DNA baru yang mempunyai urutan
basa-basa nitrogen sama persis seperti urutan basa nitrogen semula.
3) Teori
semikonservatif
Pada saat akan
mengadakan replikasi kedua, rantai polinukleotida akan memisahkan diri sehingga
basa-basa nitrogen tidak berpasangan. Nukleotida bebas mengandung basa
nitrogen yangbersesuaian akan menempatkan diri berpasangan dengan basa nitrogen
dari kedua rantai DNA induk, sehingga terbentuk dua
buah DNA yang sama persis.
1) Menyampaikan
informasi genetik kepada generasi berikutnya, karena DNA mampu melakukan proses
replikasi.
2) Tempat sintesis
semua kode jenis asam
amino dalam sel.
3) Sebagai
pengatur seluruh metabolisme sintesis protein sel.
RNA merupakan
polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida penyusun DNA.
RNA hanya terdiri dari satu rantai. Gula pentosa yang menyusun RNA adalah
gula ribosa. RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti sel. Basa nitrogen
yang menyusun RNA adalah Purin terdiri dari adenin (A) dan guanin (G) serta Pirimidin
terdiri dari sitosin (C) dan urasil (U).
1) RNA
duta (messenger RNA)
Fungsinya membawa informasi DNA dari
inti sel ke ribosom. Pesanpesan ini berupa triplet basa yang ada pada
RNA duta yang disebut kodon. Kodon pada RNA duta merupakan komplemen dari kodogen, yaitu urutan
basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola cetakan.Peristiwa pembentukan
RNA duta oleh DNA di dalam inti sel, disebut transkripsi.
Contoh:
- Kodogen
(DNA) = ASG TGG ATA SST
- Kodon
(triplet basa RNA d) = UGS ASS UAU GGA
2) RNA
transfer (RNA pemindah)
Fungsinya mengenali kodon dan
menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom. Peran RNA transfer ini dikenal dengan
nama translasi (penerjemahan).
Urutan basa nitrogen pada RNA transfer disebut antikodon. Bentuk RNA
transfer seperti daun semanggi dengan 4 ujung yang penting, yaitu:
- Ujung
pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon.
- Ujung
perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
- Ujung
pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino.
- Ujung
pengenal ribosom.
Contoh: Apabila kodon dalam RNA
duta mempunyai urutan UGS ASS UAU GGA maka antikodon yang sesuai pada RNA
transfer adalah ASG UGG AUA SSU.
3) Ribosom
RNA (RNAr)
Fungsinya sebagai tempat pembentukan
protein. Ribosom RNA terdiri dari 2 sub unit, yaitu: sub unit kecil
yang berperan dalam mengikat RNA duta serta sub unit besar yang berperan
untuk mengikat RNA transfer yang sesuai.
Sintesis protein merupakan suatu
proses yang komplek, termasuk di dalamnya penerjemahan kode-kode pada RNA
menjadi polipeptida. Sintesis protein melibatkan DNA, RNA, ribosom, asam amino,
dan enzim. (Slamet Santosa, 2004: 134). Sintesis
protein membutuhkan bahan dasar asam amino, dan berlangsung di dalam inti sel
dan ribosom. Tahap-tahap sintesis protein dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Transkripsi
a) Berlangsung
dalam inti sel.
b) Dimulai
dengan membukanya pita "Double Helix" oleh enzim DNA polymerase.
c) Pita
DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau sense
(kodogen) dan pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan
pita antisense.
d) Pita
RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak dengan urutan basa nitrogennya
komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
e) Pita
RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera
meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam
sitoplasma. Pita RNA menempatkan diri pada leher ribosom.
f) RNA
yang ada dalam sitoplasma bersiap untuk berperan dalam proses sintesis protein
berikutnya. Setiap satu RNA ini, mengikat satu asam amino yang mengandung ATP.
2) Translasi
a) RNAd
dan RNAt setelah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa nitrogen pada
antikodon RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada kodon RNAd. Misalnya
AUG pada kodon RNAd berpasangan dengan UAC pada antikodon RNAt, sehingga asam
amino diikat oleh RNAt adalah metionin. Dengan demikian nama asam amino
merupakan terjemahan dari basa-basa nitrogen yang ada pada RNAd.
b) Ribosom
dengan RNAd bergerak satu dengan yang lainnya.
c) Sebuah
asam amino ditambahkan pada protein yang dibentuk.
d) Asam
amino yang pertama (metionin) segera lepas dari RNAt kembali ke sitoplasma
untuk mengulang fungsinya dengan cara yang sama. RNAt berikutnya datang untuk
berpasangan dengan kodon RNAd berikutnya.
e) Proses
keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida
tertentu yang terdiri dari asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu.
Kode
genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai
lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam
asam amino dalam tubuh. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean
urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada
saat sintesis protein. Macam molekul protein tergantung pada asam amino
penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
Proses
sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG yang
mengkode asam amino metionin, karenanya disebut sebagai kodon permulaan
(kode ‘start’). Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida
apabila terdapat kodon UAA, UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada
eukariotik). Kodon UAA,UAG, dan UGA tidak mengkode asam amino apapun dan
merupakan agen pemotong gen (tidak dapat bersambung lagi dengan double helix
asam amino) disebut kodon terminasi/ kodon nonsense (kode ‘stop’).
Kode genetik berlaku universal, artinya kode genetik yang sama berlaku untuk
semua jenis makhluk hidup. Dengan adanya kodon permulaan dan
kodon terminasi, berarti tidak semua urutan basa berfungsi sebagai kodon.
Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah urutan basa yang berada di antara kodon
permulaan dan kodon terminasi.
Meskipun banyak memiliki persamaan
dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu (Suryo, 1992):
1) Ukuran
dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih
pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk
pita tunggal. Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita
double namun tidak terpilih sebagai spiral.
2) Susunan
kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer
nukleotida, perbedaannya dengan DNA yaitu:
a) Gula
yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b) Basa
pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
3) Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di
kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya:
a) RNA
d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA
yang berlangsung didalam nukleus.
b) RNA
p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c) RNA
r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4) Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi
atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a) RNA
d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi,
berlangsung didalam inti sel.
b) RNA
t, mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di
ribosom.
c) RNA
r, sebagai tempat pembentukan protein.
a. Transkripsi
Transkripsi : proses penyalinan
kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA. Merupakan
proses yan mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya muncul sebagai
fenotip. RNA: selalu “single stranded” . Pada proses transkripsi hanya 1 untai
DNA yang disalin DNA ® RNA. Sintesis RNA :
5’ ® 3’.
1. Inisiasi
Transkripsi
Pembentukan
kompleks promoter tertutup. Pembentukan kompleks promoter terbuka. Penggabungan
beberapa nukleotida awal (sekitar 10 nukeotida). Perubahan konformasi RNA
polimerase karena subunit/faktor σ dilepaskan dari kompleks holoenzim.
·
Mekanisme
transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai mekanisme pada
prokariot
·
Proses
transkripsi diawali (diinisiasi) oleh proses penempelan faktor-faktor
transkripsi dan kompleks enzim RNA polimerase pd daerah promoter
·
Berbeda
dg prokariot, RNA polimerase eukariot tidak menempel secara langsung pada DNA
di daerah promoter, melainkan melalui perantaraan protein-protein lain, yg
disebut faktor transkripsi (transcription factor = TF) .
·
TF
dibedakan 2, yaitu : 1) TF umum dan 2) TF yg khusus untuk suatu gen n TF umum
dlm mengarahkan RNA polimerase II ke promoter adalah TFIIA, TFIIB, TFIID,
TFIIE, TFIIF, TFIIH, TFIIJ
2. Produk
Transkripsi
mRNA (messenger RNA) : salinan kode
genetik pada DNA’ yang pada proses translasi akan diterjemahkan menjadi urutan
asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu. tRNA
(transfer RNA) : berperanan membawa asam amino spesifik yang akan digabung pada
proses translasi (sintesis protein). rRNA (ribosomal RNA) : digunakan untuk
menyusun ribosom sebagai tempat sintesis protein .
3. Faktor
transkripsi
·
Diperlukan
untuk sintesis semua mRNA
·
Mengenali
urutan promoter basal spesifik
·
Menentukan
situs inisiasi transkripsi
·
Menginstruksikan
RNA polimerase II ke tempat tersebut
·
Bersama-sama
dengan RNA polimerase dan promoter basal membentuk Kompleks inisiasi
Transkripsi
·
Pada
prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak,
artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt
dimulai
·
Pada
eukariot, transkripsi berlangsung di dlm nukleus , sedangkan translasi
berlangsung di dlm sitoplasma (ribosom)
·
Dengan
demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut
sebagai fase pasca-transkripsi
·
Pd
fase ini, terjadi proses : 1). Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA-splicing);
2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3’mRNA); 3). Penambahan
tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA dan 4). Penyuntingan mRNA
b. Translasi
Translasi
adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino.
Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi,
elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein
yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan
elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini
disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan
ATP.
1. Inisiasi
Tahap
inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang
memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
mRNA
yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom, kemudian
mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom
“membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa
hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca
kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal
sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah
“mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan kodon
dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal
kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang.
tRNA masuk ke celah ribosom.
Ribosom
di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon
tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh
protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.
2. Elongasi
Pada
tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu
pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih
masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan
oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom,
metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk
dipeptida.
Ribosom
terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan
oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke
ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk
sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode
genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk
asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.
Kodon
mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang
baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah
melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali
pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi
sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
3.Terminasi
Tahap
akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak
mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan
translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat
keturunan (pewarisan sifat) dari orang tua atau induknya kepada keturunannya.
Genetika dapat disebut juga sebagai ilmu gen dan segala aspeknya.
DNA (deoxyribonucleic acid) atau
asam deoksiribosa nukleat (ADN)
merupakan tempat penyimpanan
informasi genetik.
RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan
makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi
genetik.
Transkripsi adalah proses penyalinan
kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA.
Translasi adalah proses penerjemahan
kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap
(sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Penyusun
menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini di
masa yang akan datang.
Fathurrahman. 2013. Genetika. http://fathurrahmankidbuu.blogspot.com. Di unduh tanggal 21 September
2014.
Nelly Wedya. 2010. Pengenalan
Materi Genetika. http://nellywedya.wordpress.com. Di unduh tanggal 21 September
2014.
Anonymus, 2009 “Mitosis”, http://nafisabio2008.wordpress.com/2009/12/29/mitosis/, Senin 25 Maret 2013, 16:20
Anonimus,2012 “ Replikasi
DNA ”,http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Paramita%20Cahyaningrum%20Kuswandi,%20M.Sc/7a.%20REPLIKASI%20DNA.pdf, Senin 25 Maret 2013, 16:15
Anonimus, 2012 “ Sintesis
Protein Replikasi DNA Transkripsi Kode Genetik ”, http://perpustakaan.or.id/2012/10/16/sintesis-protein-replikasi-dna-transkripsi-kode-genetik/, Senin 25 Maret 2013, 16:17s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar