Sabtu, 15 September 2018

PELINGKUPAN (Scoping) DALAM AMDAL


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang 
            Usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak penting wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).  Dokumen AMDAL terdiri dari: Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL, Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pementauan lingkungan (RPL). Studi ANDAL terdiri dari:  Penapisan (Screening), Pelingkupan (Scoping), Identification (Indentifikasi), Prediction (Prakiraan), dan Evaluation (Evaluasi).  Penapisan di Indonesia tidak perlu dilakukan oleh pemrakarsa, karena sudah ditentukan bahwa kegiatan yang termasuk dalam wajib dilengkapi dengan AMDAL.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah yaitu
1.    Bagaimana yang dimaksud dengan Pelingkupan ?
2.    Bagaimana proses Pelingkupan tersebut ?
3.    Apa manfaat dari pelingkupan ?
4.    Bagaimanakah syarat pelingkupan ?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan adalah :
1.    Untuk mengetahui apa pengertian dari pelingkupan
2.    Bagaimanakah proses Pelingkupan
3.    Apa dan bagaimana manfaat dari pelingkupan
4.    Bagaimanakah syarat pelingkupan






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pelingkupan Dalam Amdal
A.  Pengertian Pelingkupan
            Dalam studi KA-ANDAL, pelingkupan merupakan tahapan awal dan sangat penting. Proses pelingkupan diawali oleh identifikasi dampak potensial, kemudian evaluasi dampak potensial hingga penentuan dampak penting hipotetik.  Untuk itu penyusun AMDAL harus mempunyai pengalamam dan wawasan tentang rincian atau karakter kegiatan (termasuk alternatif-alternatifnya) maupun komponen lingkungan hidup fisik-kimia, biologi, dan sosekbudkesmas).   
            Pelingkupanyang dimaksud dalam KA-ANDAL hampir sama dengan Perumusan Masalahdalam suatu Penelitian Ilmiah, yaitu melakukan pembatasan ruang lingkupke hal-hal (faktor-faktor) yang relevan untuk pengambilan keputusan atau menyimpulkan hasil penelitian menjadi lebih baik (tepat dan benar). Dapat pula dikatakan sebagai pemusatan(focusing) pelaksanaan ANDAL, sehingga hal-hal (faktor-faktor) yang tidak urgen tidak perlu dikaji.   
Pelingkupan juga merupakan suatu proses penelahaan sebab akibat, interaksi antara kegiatan  dengan komponen lingkungan hidup dan atau diantaranya. Telaahan interaksi sebab akibat, dibatasi secara rasional untuk hal-hal yang penting, dengan pertimbangan dan beberapa asumsi yang logis (spatial and temporal).  Proses pelingkupan dilakukan dengan menggunakan atau memilih beberapa  metode.  Namun perlu juga diingat, bahwa permasalahan dinamika lingkungan hidup terkadang tidak hanya terjadi secara obyektif, tetapi dapat subyektif.   
            Memutuskan hal-hal penting (parameter komponen lingkungan hidup, sebaran geografis, dan sebaran waktu) dalam pelingkupan juga perlu mempertimbangkan beberapa kendala yang lazimnya dihadapi dalam penelitian (kepakaran, peralatan, waktu, dan biaya).   Tetapi secara ideal (ketentuan hukum) kendala di atas, dalam ANDAL tidak dapat ditiadakan. Untuk mengatasi hal ini, jika harus dengan asumsi, maka memerlukan pertimbangan ilmiah yang lebih baik.  Kendala yang dihadapi kemungkinan berupa ketersediaan data jangka panjang (curah hujan, angin, debit air sungai, dinamika kependudukan),  ketersediaan peta, distribusi cemaran udara yang ada, dlsb.  
            
B.   Tujuan Pelingkupan
            Secara ringkas tujuan dari pelingkupan ada 3, yaitu dapat menentukan dampak penting (hipotetik), batas wilayah, dan waktu kajian. Adapun secara rinci dapat menentukan: 
a.    Komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak penting sehubungan dengan pelaksanaan rencana kegiatan.  
b.    Variabel-variabel kunci maupun pendukung dari komponen  lingkungan hidup yang  akan terkena dampak penting.
c.    Batas wilayah dan lokasi-lokasi pengukuran (pengambilan sampel) data rona lingkungan hidup yang harus dilakukan dalam ANDAL.
d.    Tingkat kedalaman pengumpulan data dan prakiraan dampak untuk tiap komponen lingkungan hidup.  
e.    Menelaah ada tidaknya keterkaitan dampak dari kegiatan lain di sekitar rencana proyek, untuk bahan pertimbangan metode pengumpulan data dalam ANDAL.
f.     Rentang waktu prakiraan dampak penting, terutama untuk tahap operasional kegiatan.  
g.    Perlu tidaknya kajian resiko terhadap lingkungan (environmental risk assessment).  

C.  Manfaat Pelingkupan
a.    Dokumen Kerangka Acuan menjadi jelas dan baik, sehingga memudahkan dan mempercepat birokrasi pengambilan keputusan realisasi proyek. 
b.    Dokumen ANDAL atau EIS (Environmental Impact Statement) menjadi baik (logis, rasional, tepat, dan akurat),  sehingga akan memberikan dokumen RKL dan RPL yang baik pula.
c.    Dampak negatif penting atau resiko timbulnya kerusakan lingkungan, pencemaranlingkungan, konflik sosial ekonomi, dan lainnya dapat dihindari; adapun pengembangan dampak positif akan semakin jelas.
d.    Biaya pelaksanaan ANDAL menjadi efektif dan optimal.  

D.   Proses Pelingkupan
1.     Pelingkupan Dalam Amdal
            Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotetik yang terkait dengan rencana kegiatan. Pelibatan masyarakat merupakan bagian proses pelingkupan.  Prosedur pelibatan masyarakat harus mengacu pada perautran perundangan yang berlaku.  Pelingkupan umumnya dilakukan melalui 3 tahap yaitu: identifikasi dampak, evaluasi dampak, dan klasifikasi & prioritas (Gambar 1). Dalam proses tersebut menggunakan berbagai pustaka.
Deskripsi
Rencana
Kegiatan
 



  









Gambar  1. Bagan Proses Pelingkupan
(Proses Identifikasi dan Evaluasi dalam Pelingkupan)
            
Dalam proses pelingkupan, sudah  harus teridentifikasi hal-hal berikut: 
a)    Komponen rencana kegiatan, 
b)   Komponen (rona) lingkungan yang akan terkena dampak maupun interaksinya,
c)    Dampak potensial yang akan terjadi (primer, sekunder, tersier, dstl), 
d)   Sifat dampak, 
e)    Variabel-variabel komponen lingkungan yang terkena dampak, 
f)    Sumber data untuk tiap variabel,  
g)   Lokasi pengambilan sampel dan data, 
h)   Metode yang akan digunakan untuk pengumpulan data (dan analisisnya),
i)     Metode prakiraan dampak, 
j)     Metode evaluasi dampak, 
k)   Tenaga ahli yang dibutuhkan, dan 
l)     Waktu kajian.  

E.   Syarat Pelingkupan
1.    Pemahaman Rona Lingkungan
            Sebagaimana dikemukakan, bahwa tujuan utama dari pelingkupan adalah menentukan komponen lingkungan hidup yang dapat terkena dampak penting.  Untuk itu pengetahuan dan pemahaman tentang kualitastolok ukur, dan variabeltiap sub komponen lingkungan hidup sangat penting. Kenyataan parameter-parameter lingkungan hidup sangat banyak, dimensinya beragam, dinamis, dan cukuppelik; sehingga tidak mudah dipahami secara lengkap.
            Definisi ekosistem (tidak mengaitkan keberadaan manusia) berbeda dengan lingkungan (mengaitkan keberadaan manusia). Lingkungan bio-fisik-kimia dapat dirunut mulai dari: udara, tanah, dan air; sedangkan keberadaan manusiadapat dipisahkan: komponen sosial ekonomi  (kependudukan dan perekonomian), sosial budaya (adat, kebiasaan, pola hidup), kesehatan (status gizi dan penyakit), dan  persaepsi terhadap alam maupun lingkungan buatan.     
            Perbedaan ruang dan waktu (spasial & temporal) juga menentukan intensitas hasil interaksi antar komponen bahkan tolok ukur bagi lingkungan hidup setempat.  Dampak proyek sejenis yang berada di daerah yang relatif alami berbeda dengan di daerah padat permukiman.  Daya dukung atar wilayah berbeda-beda.  Pengaruh emisi terhadap udara ambien di pesisir dengan pedalaman akan berbeda. Penyebaran konsentrasi gas pencemar atau tingkat kebisingan pada siang hari berbeda dengan malam hari.  Tingkat assimilasi atau swapurifikasi perairan yang mengalir berbeda dengan yang menggenang. Sungai yang memiliki swapurifikasi masih baik berbeda dengan yang sudah maksimal dalam menerima buangan organik.  Demikian pula dengan proyek yang berbatasan dengan kawasan lindung, dampak pentingnya akan berbeda dibanding dengan kawasan pemanfaatan.
            Untuk itu pelingkupan sebaiknya dilakukan oleh beberapa pakar yang memahami bidangnya, atau oleh orang yang telah berpengalaman.   Walaupun analogi dari kejadian proyek sejenis dapat diambil; tetapi jika ruang dan waktunya berbeda, maka respon dari interaksi antar komponen lingkungan dapat signifikan berbeda.  

F.   Metode Pelingkupan
            Pelingkupan dapat dilakukan secara baik, apabila data rincian kegiatan sudah lengkap  dan rona lingkungan secara umum dapat dipahami.   Langkah awal adalah identifikasi dampak (identification), kemudian memberi pembobotan dampak(scoring)dan selanjutnya  pemusatan dampak (focusing).  

G.  Identifikasi Dampak
            Metode identifikasi dampak untuk pelingkupan sama dengan  untuk ANDAL.  Beberapa metode identifikasi yang ada disesuaikan atau dipilih yang cocok dengan karakteristik proyek.  Metode identifikasi  dampak diantaranya adalah:
1.  Bagan Alir (Network = Flowchart)  
            Metode ini membuat gambar alur (tanda panah) sebab akibatsumber dampak (kegiatan) terhadap komponen lingkungan (variabel) yang terkena dampak maupun alur interaksinya.
a)    Kelebihan: dapat menggambarkan  sebab akibat, dampak langsung dan tidak langsung, dan beberapa sumber dampak terhadap suatu komponen lingkungan.
b)   Kekurangan: tidak memberi uraian penjelasan sebab akibatnya, perkiraan besar dampak, dan lokasi maupun lama waktu kejadian dampak. 

2.  Daftar Uji (Checklist) 
            Daftar uji ada 2 atau 3 macam yaitu:simple checklist, descriptive checklist, dan questioner checklist. Metode simple cheklist adalah membuat daftar berupa tabel sederhana, tiap baris berisi rincian kegiatan proyek dan kolomnya berisi tanda dampak (- dan +); adapun descriptive checklist kolomnya ditulis uraian dampak. Sedangkan questioner hecklist kolomnya berisi pertanyaan-pertanyaan, dan kolom lain dapat diisi tanda ada tidaknya dampak (- atau +). 
      Simple checklist lebih praktis, cukup satu halaman sehingga keseluruhan dampak proyek mudah dilihat, sebaliknya descriptive checklist kurang praktis tetapi lengkap dengan uraian penjelasan (perkiraan besar dampak, lokasi, dan waktu).
a.    Kelebihan: lebih praktis dan bisa  memberikan penjelasan. 
b.    Kekurangannya: tidak dapat menggambarkan dampak ikutannya. 
3.    Matrix
            Metode ini membuat daftar berupa tabel kontingensi (matrix)yaitu interaksi tiap baris berupa rincian sub komponen lingkungan hidup dan tiap kolom berupa rincian tahapan kegiatan proyek.  Apabila ada dampak, maka kotak interaksi baris dan kolom yang bersangkutan diberi tanda (bisa dipilih x , /, √, -, +)
a.    Kelebihan: langsung menggambarkan hasil interaksi kegiatan dan dampaknya, bisa satu halaman sehingga cukup praktis untuk mengetahui keseluruhan dampak. Jika kontingensi dapat dijumlahkan (ada standar scoring), maka tiap baris (dampak komponen lingkungan) atau kolom (kegiatan) dapat dijumlahkan.    
b.    Kekurangan: tidak dapat menggambarkan dampak langsung dan tidak langsung dan tidak memuat uraian penjelasan. 
4.    Overlay
            Metode ini menggunakan beberapa peta tematiktata letak kegiatan proyek maupun rona biogeofisik wilayah kerja proyek atau wilayah ekologisnya ditumpang tindihkan.  Metode ini digunakan untuk analisis parameter-parameter tertentu (sebaran pencemaran udara, penutupan lahan, migrasi satwa, pencampuran massa air, dll).   Overlay lebih banyak digunakan untuk penentuan titik pengambilan sampel rona lingkungan  atau penentuan batas wilayah studi.  
5.    Adhoc
            Metode ini menggunakan tim atau kepanitiaanuntuk melakukan pelingkupan. Tim yang dibentuk dari pakar yang berpengalaman dengan jenis atau karakteristik proyek serta dari berbagai bidang keahlian (biogeofisik maupun sosekbudkesmas). Rincian  kegiatan  proyek bidang eksplorasi migas, pengilangan migas, pertambangan, pengusahaan hutan, perkebunan, dan lain-lain mempunyai permasalahan yang berbeda-beda.  Demikian pula kepekaan pakar masing-masing bidang akan berbeda. Semakin lengkap keahlian anggota tim, maka isu pokok dalam pelingkupan akan semakin baik. 

H.  Pembobotan Dampak
            Setelah komponen lingkungan hidup yang terkena dampak diidentifikasi, dilanjutkan dengan pembobotan besar kecilnya atau penting tidaknya dampak tersebut. Pembobotan dapat menggunakan pertimbangan 6 kriteria evaluasi dampak penting dan skala (kuantitatif atau kualitatif). Namun perlu diingat, kriteria atau skala yang digunakan terkadang tidak tepat untuk parameter-parameter tertentu. Pencemar yang bersifat akut, lethal, atau terakumulasi  dapat terabaikan, demikian pula dengan persepsi penduduk yang berbeda kepentingannya atau berbeda tingkat pengetahuannya.  
            Semakin banyak kriteria atau semakin banyak skala yang dipakai akan semakin sulit menentukan perbedaan antar dampak, sebaliknya jika terlalu sedikit maka tidak jelas perbedaannya.  Terlebih, karakteristik rona lingkungan hidupnya berbeda.  Kelestarian manfaat lingkungan hidup (biogeofisik) tetap terjaga, tetapi di Negara maju, kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan mendapat perhatian serius (detail). Sedangkan di negara berkembang, cenderung terabaikan, lebih cenderung beragumen sesuai dengan peraturan perundangan. Baku mutu emisi atau effluent limbah cair atau bahkan untuk lingkungan terkadang tidak tepat untuk proyek sejenis di lokasi tertentu.       

I.    Pemusatan Dampak
            Dampak yang telah teridentifikasi dan bobotnya secara hipotetis penting atau menjadi isu pokok, selanjutnya ditelaah keterkaitan satu sama lainnya atau keterkaitannya dengan faktor-faktor lain. Hal ini untuk menentukan metode pengumpulan data tiap variabel atau faktor penentunya, terutama dampak yang dapat diprakirakan secara formal (model matematika). Adapun yang tidak dapat diprakirakan secara formal, dapat menggunakan analogi dengan asumsi yang akurat.
            Hasil pemusatan dampakselain berupa variabel (penting atau isu pokok); juga  berupa cara pengukurannya (lokasi, waktu, frekuensi), peralatan yang diperlukan, pembiayaan, dan kepakaran yang diperlukan.       

J.    Penentuan Batas Geografis
            Batas geografis yaitu batas wilayah studi ANDAL  ditentukan berdasarkan batas (dan tata letak)  kegiatan proyek, batas administrasi, batas ekologis biasanya (daerah tangkap air),  dan letak kegiatan lain yang signifikan memberikan dampak lingkungan. Ketersediaan peta-peta di atas dan informasi tematik lain (tata guna lahan, topografi, jalan, dan permukiman) sangat penting dalam pelingkupan.  Tidak hanya untuk penentuan batas wilayah studi, tetapi juga untuk identifikasi, maupun pembobotan dan pemusatan dampak.    












 
 
 
 






























































































BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Pelingkupan sebaiknya dilakukan oleh beberapa pakar yang memahami bidangnya, atau oleh orang yang telah berpengalaman. Walaupun analogi dari kejadian proyek sejenis dapat diambil; tetapi jika ruang dan waktunya berbeda, maka respon dari interaksi antar komponen lingkungan dapat signifikan berbeda.
Pelingkupan bertujuan untuk menghilangkan atau meniadakan dampak potensial yang dipandang tidak relevan atau tidak penting: sehingga diperoleh seperangkat dampak penting hipotetis yang dipandang perlu dan patut untuk ditelaah dalam penyusunan ANDAL.

3.2  Saran
            Untuk itu pelingkupan sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan masukan dari beberapa pustaka, partisipasi masyarakat (melalui sosialisasi), atau peretemuan-pertemuan (seminar kelompok, lokakarya, brainstorming, dll). 














DAFTAR PUSTAKA

Canter,  L.  W.   1977.   Environmental  Impact  Assessment. McGraw-Hill Book    Co. New York.

FEARO. 1978.  Guide for Environmental Screening.  Federal Activities Branch Environmental Protection Service  and Federal Environmental Assessment Review Office.  Minis­ter of Supply and Services, Canada.

Rau, J. G. dan  Wooten, D. C.  1980. Environmental  Impact Analysis Handbook.  McGraw-Hill Book Co.  New York.

Soemarwoto,  O.  1988.  Analisis Dampak  Lingkungan. Gajah Mada Univercity Press.  Yogyakarta.

Rabu, 31 Januari 2018

Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah.senyawa kimia di dalam inti sel (uanine) yang disebutasam nukleat. Asam nukleat berfungsi sebagai informasi uanine yang mengatur pemunculan sifat suatu makhluk hidup. Suatu sifat akan dimunculkan melalui pengendalian enzim-enzim atau senyawa protein lain yang disintesis oleh asam nukleat. Selain itu dengan adanya asam nukleat segala aktivitas hidup dikendalikan (proses-proses uanineal dalam tubuh makhluk hidup yang terjadi di dalam setiap sel) melalui pengendalian enzim-enzim yang disintesis oleh asam nukleat. Fungsi pengendalian dan pengaturan sintesis protein inilah yang dijadikan dasar untuk menyebut asam nukleat sebagai substansi genetika (pembawa informasi uanine).
Pewarisan atau yang lebih dikenal dengan Hereditas merupakan suatu pewarisan dari induk pada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan Genetika. Pewarisan itu dapat ditentukan olehKromosom dan Gen. Pembahasan tentang pewarisan sifat pada eukariot selalu dikaitkan dengan gen-gen yang terletak di dalam kromosom/nukleus. Kenyataannya gen-gen kromosomal ini memang memegang peranan utama di dalam pewarisan sebagian besar sifat genetik. Meskipun demikian, sesekali pernah pula dilaporkan bahwa ada sejumlah sifat genetik yang pewarisannya diatur oleh unsur-unsur di luar nukleus. Pewarisan ekstranukleus, atau dikenal pula sebagai pewarisan sitoplasmik, ini tidak mengikuti pola Mendel. Pewarisan sifat sitoplasmik diatur oleh materi genetik yang terdapat di dalam organel-organel seperti mitokondria, kloroplas (pada tumbuhan), dan beberapa komponen sitoplasmik lainnya. Begitu juga virus dan partikel mirip bakteri dapat bertindak sebagai pembawa sifat herediter sitoplasmik. 


KLIK Disini

ANATOMI DAN FISOLOGI TERNAK 
MATERI:
SISTEM DIGESTI
SISTEM PEREDARAN DARAH SISTEM PERNAFASAN 



Klik disini

Minggu, 16 April 2017

PRINSIP-PRINSIP DALAM PERKEMBANGAN MANUSIA

PRINSIP-PRINSIP DALAM PERKEMBANGAN MANUSIA 
Yusrizal Akmal

Gametogenesis
Gametogenesis merupakan proses pembentukan kelamin sistem reproduksi pada pria terdiri atas organ-organ reproduksi, sistem reproduksi pria mampu menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma setiap hari. Manusia melakukan reproduksi secara seksual dengan menggunakan alat reproduksi. Alat reproduksi manusia berfungsi setelah masa puberitas.

KLIK SELENGKAPNYA DISINI

Sabtu, 15 April 2017

GENETIKA UMUM


MAKALAH

GENETIKA



YUSRIZAL AKMAL























Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara “Etimologi” kata genetika berasal dari kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul didalamnya.
Genitika perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhuk hidup yang berada dilingkungan kita. Kita sebagai manusia tidak hidup autonom dan terinsolir dari makhuk lain sekitar kita tapi kita menjalin ekosistem dengan mereka. Oleh karena itu, selain kita harus mengetahui sifat-sifat menurun dalam tubuh kita, juga pada tumbuhan dan hewan. Genetika bisa sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni ia harus ditunjang oleh ilmu pengetahuan dasar lain seperti kimia, fisika dan metematika juga ilmu pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri seperti bioselluler, histologi, biokimia, fiosiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu pengetahuan terapan ia menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan kebutuhan masyarakat.
1.      Apa yang dimaksud dengan genetika?
2.      Apa itu DNA dan RNA?
3.      Apa saja reproduksi materi genetik?
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Biologi Umum” di Universitas Borneo Tarakan.
Adapun manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat memperluas wawasan serta pemahaman mengenai materi yang terkait yaitu “Materi Genetika”.
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses biologis dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau keturunannya.  Istilah Genetika (kata serapan dari bahasa Belandagenetica, adaptasi dari bahasa Inggrisgenetics, dibentuk dari katabahasa Yunanigenno yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya (Harpet, 1980).
Dua tipe utama asam nukleat adalah DNA dan RNA. DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA (mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya (Fessenden, 1990).
Asam deoksiribonukleat atau disingkat DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk hidup dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. (Suryo, 2004:57).
DNA merupakan suatu polimer nukleotida ganda yang berpilin  (double heliks). Setiap nukleotidaterdiri dari 1 gugus phospat, 1 basa nitrogen, dan 1 gula pentosa. Gula pentosa yang menyusun DNAterdiri dari gula deoksiribosa yang kekurangan satu molekul oksigen. Basa nitrogen yang menyusun DNA terdiri dari purin dan pirimidin. Purin terdiri dari adenin dan guanin, sedangkan pirimidin terdiri dari sitosin dan timin.
Nukleotida merupakan ikatan antara basa nitrogen dengan gula pentosa. Menurut Watson dan Crick, susunan DNA adalah:
1)        Setiap DNA terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang berpilin (double heliks).
2)        Setiap nukleotida terletak pada bidang datar yang tegak lurus seakan-akan membentuk anak tangga, sedangkan phospat membentuk ibu tangganya.
3)        Antara 2 rantai polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen pada masing-masing pasangan basa nitrogennya.
4)        Basa purin selalu berkaitan dengan basa pirimidin, dengan pasangan yang selalu tetap.
Adenin (A) dari kelompok purin selalu berpasangan dengan Timin (T) dari kelompok pirimidin, sedangkan Guanin (G) selalu berpasangan dengan Sitosin (S) dari kelompok pirimidin.

Replikasi adalah proses duplikasi DNA secara akurat. Genom manusia pada satu sel terdiri sekitar 3 milyar dan pada saat replikasi harus diduplikasi secara akurat (persis tidak boleh ada yang salah). Replikasi adalah transmisi vertikal (dari sel induk ke sel anak supaya informasi genetik yang diturunkan sama dengan sel induk). Replikasi hanya terjadi pada fase S (pada mamalia), Replikasi terjadi sebelum sel membelah dan selesai sebelum fase M.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan ada 3 teori yang menyatakan cara duplikasi DNA:
1)        Teori konservatif
DNA induk tidak mengalami perubahan apapun, lalu urutan basabasa nitrogennya disalin sehinggaterbentuk dua rantai DNA yang sama persis.
2)        Teori dispersif
DNA induk terpotong-potong, kemudian potongan-potongan tersebut merangkai diri menjadi dua buah DNA baru yang mempunyai urutan basa-basa nitrogen sama persis seperti urutan basa nitrogen semula.
3)        Teori semikonservatif
Pada saat akan mengadakan replikasi kedua, rantai polinukleotida akan memisahkan diri sehingga basa-basa nitrogen tidak berpasangan. Nukleotida bebas mengandung basa nitrogen yangbersesuaian akan menempatkan diri berpasangan dengan basa nitrogen dari kedua rantai DNA induk, sehingga terbentuk dua buah DNA yang sama persis.

1)        Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya, karena DNA mampu melakukan proses replikasi.
2)        Tempat sintesis semua kode jenis asam amino dalam sel.
3)        Sebagai pengatur seluruh metabolisme sintesis protein sel.

RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida penyusun DNA. RNA hanya terdiri dari satu rantai. Gula pentosa yang menyusun RNA adalah gula ribosa. RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti sel. Basa nitrogen yang menyusun RNA adalah Purin terdiri dari adenin (A) dan guanin (G) serta Pirimidin terdiri dari sitosin (C) dan urasil (U).
1)        RNA duta (messenger RNA)
Fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom. Pesanpesan ini berupa triplet basa yang ada pada RNA duta yang disebut kodon. Kodon pada RNA duta merupakan komplemen dari kodogen, yaitu  urutan basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola cetakan.Peristiwa pembentukan RNA duta oleh DNA di dalam inti sel, disebut transkripsi.
Contoh:
-          Kodogen (DNA) = ASG TGG ATA SST
-          Kodon (triplet basa RNA d) = UGS ASS UAU GGA
2)        RNA transfer (RNA pemindah)
Fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom. Peran RNA transfer ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). Urutan basa nitrogen pada RNA transfer disebut antikodon. Bentuk RNA transfer seperti daun semanggi dengan 4 ujung yang penting, yaitu:
-          Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon.
-          Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
-          Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino.
-          Ujung pengenal ribosom.
Contoh: Apabila kodon dalam RNA duta mempunyai urutan UGS ASS UAU GGA maka antikodon yang sesuai pada RNA transfer adalah ASG UGG AUA SSU.
3)        Ribosom RNA (RNAr)
Fungsinya sebagai tempat pembentukan protein. Ribosom RNA terdiri dari 2 sub unit, yaitu: sub unit kecil yang berperan dalam mengikat RNA duta serta sub unit besar yang berperan untuk mengikat RNA transfer yang sesuai.

Sintesis protein merupakan suatu proses yang komplek, termasuk di dalamnya penerjemahan kode-kode pada RNA menjadi polipeptida. Sintesis protein melibatkan DNA, RNA, ribosom, asam amino, dan enzim. (Slamet Santosa, 2004: 134). Sintesis protein membutuhkan bahan dasar asam amino, dan berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Tahap-tahap sintesis protein dibagi menjadi 2 yaitu:
1)        Transkripsi
a)        Berlangsung dalam inti sel.
b)        Dimulai dengan membukanya pita "Double Helix" oleh enzim DNA polymerase.
c)        Pita DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau sense (kodogen) dan pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan pita antisense.
d)       Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak dengan urutan basa nitrogennya komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
e)        Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Pita RNA menempatkan diri pada leher ribosom.
f)         RNA yang ada dalam sitoplasma bersiap untuk berperan dalam proses sintesis protein berikutnya. Setiap satu RNA ini, mengikat satu asam amino yang mengandung ATP.

2)        Translasi
a)      RNAd dan RNAt setelah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa nitrogen pada antikodon RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada kodon RNAd. Misalnya AUG pada kodon RNAd berpasangan dengan UAC pada antikodon RNAt, sehingga asam amino diikat oleh RNAt adalah metionin. Dengan demikian nama asam amino merupakan terjemahan dari basa-basa nitrogen yang ada pada RNAd.
b)      Ribosom dengan RNAd bergerak satu dengan yang lainnya.
c)      Sebuah asam amino ditambahkan pada protein yang dibentuk.
d)     Asam amino yang pertama (metionin) segera lepas dari RNAt kembali ke sitoplasma untuk mengulang fungsinya dengan cara yang sama. RNAt berikutnya datang untuk berpasangan dengan kodon RNAd berikutnya.
e)      Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida tertentu yang terdiri dari asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu.

Kode genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Macam molekul protein tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
Proses sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG yang mengkode asam amino metionin, karenanya disebut sebagai kodon permulaan (kode ‘start’). Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida apabila terdapat kodon UAA, UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada eukariotik). Kodon UAA,UAG, dan UGA tidak mengkode asam amino apapun dan merupakan agen pemotong gen (tidak dapat bersambung lagi dengan double helix asam amino) disebut kodon terminasi/ kodon nonsense (kode ‘stop’). Kode genetik berlaku universal, artinya kode genetik yang sama berlaku untuk semua jenis makhluk hidup. Dengan adanya kodon permulaan dan kodon terminasi, berarti tidak semua urutan  basa berfungsi sebagai kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah urutan basa yang berada di antara kodon permulaan dan kodon terminasi.

Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu (Suryo, 1992):
1)        Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.
2)        Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan DNA yaitu:
a)      Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b)      Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.

3)        Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya:
a)      RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
b)      RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c)      RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4)        Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a)      RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
b)      RNA t, mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom.
c)      RNA r, sebagai tempat pembentukan protein.

a.      Transkripsi 

Transkripsi : proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA. Merupakan proses yan mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya muncul sebagai fenotip. RNA: selalu “single stranded” . Pada proses transkripsi hanya 1 untai DNA yang disalin DNA  ®  RNA. Sintesis RNA : 5’  ®  3’.
1.      Inisiasi Transkripsi 

Pembentukan kompleks promoter tertutup. Pembentukan kompleks promoter terbuka. Penggabungan beberapa nukleotida awal (sekitar 10 nukeotida). Perubahan konformasi RNA polimerase karena subunit/faktor σ dilepaskan dari kompleks holoenzim.
·                Mekanisme transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai mekanisme pada prokariot 
·                Proses transkripsi diawali (diinisiasi) oleh proses penempelan faktor-faktor transkripsi dan kompleks enzim RNA polimerase pd daerah promoter 
·                Berbeda dg prokariot, RNA polimerase eukariot tidak menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter, melainkan melalui perantaraan protein-protein lain, yg disebut faktor transkripsi (transcription factor = TF) .
·                TF dibedakan 2, yaitu : 1) TF umum dan 2) TF yg khusus untuk suatu gen n TF umum dlm mengarahkan RNA polimerase II ke promoter adalah TFIIA, TFIIB, TFIID, TFIIE, TFIIF, TFIIH, TFIIJ
2.      Produk Transkripsi 
mRNA (messenger RNA) : salinan kode genetik pada DNA’ yang pada proses translasi akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu. tRNA (transfer RNA) : berperanan membawa asam amino spesifik yang akan digabung pada proses translasi (sintesis protein). rRNA (ribosomal RNA) : digunakan untuk menyusun ribosom sebagai tempat sintesis protein . 
3.      Faktor transkripsi 
·                Diperlukan untuk sintesis semua mRNA 
·                Mengenali urutan promoter basal spesifik 
·                Menentukan situs inisiasi transkripsi 
·                Menginstruksikan RNA polimerase II ke tempat tersebut 
·                Bersama-sama dengan RNA polimerase dan promoter basal membentuk Kompleks inisiasi Transkripsi 
·                Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak, artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt dimulai 
·                Pada eukariot, transkripsi berlangsung di dlm nukleus , sedangkan translasi berlangsung di dlm sitoplasma (ribosom) 
·                Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut sebagai fase pasca-transkripsi 
·                Pd fase ini, terjadi proses : 1). Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA-splicing); 2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3’mRNA); 3). Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA dan 4). Penyuntingan mRNA 

b.      Translasi

Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
1.  Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom.
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.
2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.

Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.

Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
3.Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.





Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan (pewarisan sifat) dari orang tua atau induknya kepada keturunannya. Genetika dapat disebut juga sebagai ilmu gen dan segala aspeknya.

DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN)
merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.
RNA   (   ribonucleic   acid   )   atau   asam   ribonukleat   merupakan
makromolekul  yang  berfungsi  sebagai  penyimpan  dan  penyalur  informasi
genetik.
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA.
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.


Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.



Fathurrahman. 2013. Genetika. http://fathurrahmankidbuu.blogspot.com. Di unduh tanggal 21 September 2014.
Nelly Wedya. 2010. Pengenalan Materi Genetikahttp://nellywedya.wordpress.com. Di unduh tanggal 21 September 2014.
Wikipedia. 15 Juli 2014. Genetikahttp://id.wikipedia.org. Di unduh tanggal 21 September 2014.
Anonymus, 2009 “Mitosis”, http://nafisabio2008.wordpress.com/2009/12/29/mitosis/, Senin 25 Maret 2013, 16:20
Anonimus, 2012 “ Sintesis Protein Replikasi DNA Transkripsi Kode Genetik ”, http://perpustakaan.or.id/2012/10/16/sintesis-protein-replikasi-dna-transkripsi-kode-genetik/, Senin 25 Maret 2013, 16:17s